Danuntuk apa? Pertanyaan-pertanyaan tersebut merupakan Pertanyaan yang paling mendasar dan terkadang tidak semua kader bisa menjawabnya. IMM merupakan salah satu Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom) yang bergerak di kampus. IMM dirasa perlu ada karena demi mewujudkan cita-cita Muhammadiyah: mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. PerubahanKepribadian - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati. Perilaku yang tidak biasa atau aneh adalah perilaku yang tidak sesuai dengan keadaan. Hal ini terjadi ketika seseorang secara tidak wajar seperti mood yang berubah-ubah, agresif, euforia, atau pemarah. Fluktuasi suasana hati dari waktu ke waktu adalah normal. cash. Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam. Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang perseorangan dan masyarakat . Dakwah dan Amar Ma’ruf nahi Munkar pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan tajdid, yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni; dan yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun da’wah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar bidang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan dengan dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata-mata. Dengan melaksanakan dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah “Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. DASAR DAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenarbenarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas-merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada manusia ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi. PEDOMAN AMAL USAHA DAN PERJUANGAN MUHAMMADIYAH Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah”. SIFAT MUHAMMADIYAH Menilik a Apakah Muhammadiyah itu, b Dasar amal usaha Muhammadiyah dan c Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah, maka Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang terjalin di bawah ini Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kawan dan mengamalkan ukhuwah dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran keagamaan dan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana. Keputusan Muktamar ke 35 Hits 20858 60% found this document useful 5 votes42K views5 pagesDescriptiontanya jawab kemuhammadiyahanOriginal Titletanya jawab kemuhammadiyahanCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?60% found this document useful 5 votes42K views5 pagesTanya Jawab KemuhammadiyahanOriginal Titletanya jawab kemuhammadiyahanJump to Page You are on page 1of 5 1 1. Jelaskan arti muhammadiyah secara estimologis? Jawaban Muhammadiyah berasal dari kata bahasa arab “Muhammad” yaitu nama Nabi dan Rasul Allah yang terakhir. Kemudian mendapatkan “ya’nisbiyah” yang artinya menjeniskan. Jadi Muhammadiyah berarti umat “Muhammad SAW” atau “Pengikut Muhammad SAW”, iatu semua orang Islam mengakui dan meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan pesuruh Allah yang terakhir. 2. Jelaskan arti muhammadiyah secara terminologis? Jawaban Muhammadiyah ialah gerakan Islam, Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al- Qur’an dan sunnah. 3. Siapa pendiri Muhammadiyah? Jawaban Muhammadiyah didirikan oleh Ahmad Dahlan atau dulu dikenal dengan Muhammad Darwis. 4. Kapan Muhammadiyah didirikan dan dimana? Jawaban Muhammadiyah didirikan di kota Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijiriyah atau 18 November 1912. 5. Jelaskan faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya muhammadiyah? Jawaban berdasarkan hal-hal yang melatarbelakangi berdirinya Muhammadiyah, terdapat dua faktor yang melatarbelakangi, yakni faktor subyektif dan faktor obyektif. Faktor subyektif yang sangat kuat, bahkan dapat dikatakan faktor utama dan faktor penentu yang mendorong berdirinya Muhammadiyah adalah hasil pendalaman Ahmad Dahlan terhadap Al- Qur’an baik dalam gemar membaca maupun menelaah, membahas, dan mengkaji kansungan isinya. Kemduain terdapat faktor objektif, yang sebagian dapat dikelompokkan dalam faktor internal, yaitu faktor-faktor penyebab yang muncul di tengah-tengah kehidupan masyarakat Islam di Indonesia, dan sebagianna dapat dimasukkan kedalam faktor eksternal, yaitu faktor-faktor penyebab ada diluar tubuh masyarkat Islam Indonesia. 6. Apa yang mendasari KH. Ahmad Dahlan secara subyektif dalam mendirikan Muhammadiyah? Jawaban hal yang mendasari Ahmad Dahlan dalam mendasari berdirinya Muhammadiyah secara subyektif yakni bentuk Ahmad Dahlan dalam melaksanakan firman Allah pada surat An- Nisa’ ayat 82 dan Muhammad ayat 24, kemudian keinginan ini semakin kuat ketika ia menatap surat Ali Imran ayat 104 ۚ ِر ْُْا ِ ع نْ ْ ي و ِفوُرْ ْِب نوُرُْ ي و ِرْ خْا ى ِ نُعْد ي ةّُأ ْمُْِ ْُ تْ و نُحِْُْا ُمُه كِئَ وُأ و “ Dan hendaklah ada diantara kamu sekalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh yang makruf dan mencegah yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung” 2 7. Sebutkan faktor-faktor obyektif yang bersifat internal dalam berdirinya muhammadiyah? Jawaban berikut merupakan faktor-faktor objektif yang berasal dari Internal yaitu; a Ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya Al- Qur’an dan As -Sunnah sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagian besar umat-Islam Indonesia, b Lembaga pendidikan yang dimiliki umat Islam belum mampu menyiapkan generasi yang siap mengemban misi selaku “khalifah Allah diatas bumi”, 8. Sebutkan faktor-faktor obyektif yang bersifat eskternal dalam berdirinya muhammadiyah? Jawaban a Semakin meningkatnya gerakan kristenisasi ditengah-tengah masyarakat Indonesia b Penetrasi bangsa-bangsa Eropa, terutama bangsa Belanda ke Indonesia c Pengaruh gerakan pembaharuan dalam dunia Islam 9. Berdasarkan faktor-faktor yang ada atas berdirinya Muhammadiyah, sebutkan faktor-faktor lain yang diungkapkan oleh Prof. Mukti Ali dalam bukunya "Interpretasi Amalan Muhammadiyah"? Jawaban a Ketidakbersihan dan campur-aduknya kehidupan agama Islam di Indonesia b Ketidakefisiennnya lembaga-lembaga pendidikan agama Islam c Aktivitas misi-misi Katholik dan Protestan; dan d Sikap acuh tak acuh, malah kadang-kadang sikap merendahkan dari golongan intelegnesia terhadap Islam 10. Jelaskan maksud dan tujuan dari terbentuknya Muhammadiyah? Jawaban a Menegakkan, membuat dan mengupayakan agar tegak dan tidak roboh b Menjunjung tinggi, membawa atau menjunjung diatas segala-galanya c Agama Islam, Agama Allah yang diwahyukan lepada para Rasul-Nya dari Nabi Adam, Musa, Ibrahim, hingga Nambi Muhammad SAW sebagai hidayah dan rahmat d Terwujud, menjasi satu kenyataan akan adanya e Masyarakat utama, masyarakat yang sennatiasa mengejar keuatamaan dan kemashlahatan untuk kepentingan hidup umat f Adil dan makmur, suatu kondisi masyarakat 11. Sebutkan amalan-amalan Usaha Muhammadiyah dan berikan penjelasan dari masing-masing amalan usaha.? Jawaban a Bidang Keagamaan Majlis Tarjih – 1927 b Bidang Pendidikan c Bidang Kemasyarakatan d Bidang politik kenegaraan 12. Jelaskan periodisasi kepemimpinan muhammadiyah? Jawaban 3 a KH. Ahmad Dahlan 1912-1923 b KH. Ibrahim 1923-1932 c KH. Hisyam 1932-1936 d KH. Mas Mansyur 1936-1942 e Ki Bagus Hadikusumo 1942-1953 f Sutan Mansyur 1952-1959 g Yunus Anis 1959-1968 h KH. Ahmad Badawi 1962-1968 i KH. Fakih Usman/ Fakhrudin 1968-1971 j Abdul Razak Fakhruddin 1971-1990 k KH. Azhar Basyir 1990-1995 l Prof. Amien Rais/ Syafii Ma’arif 1995 -2000 13. Sebutkan 3 ciri-ciri dari perjuangan Muhammadiyah dan jelaskan dari masing-masing ciri tersebut? Jawaban a Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah jelaslah bahwa sesungguhnya kelahiran Muhammadiyah itu tidak lain karena diilhami dan dimotivasi dan disemangati oleh ajaran-ajaran Al- Qur’an, serta merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam dalam kehidupan yang riil dan konkrit. b Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah Islam Amar Makruf Nahi Munkar, Muhammadiyah ebagai pergerakan dakwah yang menekankan pengajaran serta pendalaman nilai-nilai Islam dan memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap penetrasi misi Kristen di Indonesia. c Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid Reformasi, makna tajdid dari segi bahasa berarti pembaharuan, dan dari segi istilah tajdid memiliki dua arti, yakni pemurnian dan peningkatan/pengembangan/modernisasi. Muhammadiyah sebagai gerakan puritan yang menjadik an fokus utama “Pemurnian atau pembersihan ajaran -ajaran Islam dari sinkritisme dan belenggu formalisme. Sementara Ahmad Siddiq, seorang tokoh ulama Nahdliyin dari malang menjelaskan bahwa makna dari tajdid dalam arti pemurnian menyasar pada tiga dasar, yaitu 1 I’adah atau pemulihan, yaitu mebersihkan ajaran Islam yang tidak murni lagi 2 Ibanah atau memisahkan, yaitu memisah-misahkan secara cermat oleh ahlinya, mana yang sunnah dan mana pula yang bid’ah 3 Ihya’ atau menghidup -hidupkan, yaitu menghidupkan ajaran-ajaran Islam yang belum terlaksana atau yang terbengkalai. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. JAKARTA – Sepeninggal wafatnya Kiai Ahmad Dahlan, satu persatu murid beliau tampil menjadi pemimpin bangsa yang penuh dengan keteladanan. Ternyata, ketokohan itu tidak muncul begitu saja, tetapi dipersiapkan oleh Kiai Dahlan sendiri. Dalam Pengajian Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Sabtu 20/3 Ustaz Muhammad Damami Zein menyampaikan bahwa Kiai Ahmad Dahlan memahami masalah kepemimpinan sampai tingkat penghayatan. “Jadi Kiai Dahlan itu punya visi, pandangan ke depan tentang kepemimpinan. Bagaimana konstruksinya? Kita berangkat dari posisi strategis ulama,” tuturnya. Menurut Zein, Kiai Dahlan memahami ulama bukan hanya mengurus perkara keagamaan, tetapi juga mengurus kehidupan umat Islam siapapun juga. Kiai Dahlan mendasarkan pemahamannya pada makna pribadi yang bertakwa muttaqin dalam ayat ke-102 Surat Ali Imran. “Konsep ini yang dijadikan prinsip oleh Kiai Dahlan menentukan ulama di tengah masyarakat,” tuturnya. Ayat ke-102 Surat Ali Imran itu kemudian diperkuat oleh ayat ke-74 Surat Al-Furqan. Ulama yang bertakwa itu dijelaskan oleh Damami Zein wajib memiliki integritas yang diakui oleh masyarakat sebagaimana umat di zaman Rasulullah mengakui integritas beliau termasuk pengakuan umat-umat di masa empat Khalifah yang terhadap integritas masing-masing Khalifah. “Ini yang perlu diperhatikan oleh Muhammadiyah, yaitu genealogi kepemimpinan,” imbuhnya. Adanya dinamika zaman, konsep kepemimpinan yang berangkat dari integritas dan ketakwaan ini boleh diartikan dalam bahasa yang berbeda asal intinya tetap sama. Dari dasar ini, Damami Zein mencontohkan cara Muhammadiyah menyebut ulama dengan sebutan pimpinan, sebuah cara yang sama sekali berbeda dengan cara kelompok tradisional. “Ulama tetap iya, tapi digeser menjadi pimpinan’, jadi sejak dulu itu Muhammadiyah memakai kata pimpinan’, bukan pengurus’. Geseran dari ulama, dipahami dalam konteks modern menjadi pemimpin,” tambahnya. Hits 133

pertanyaan tentang kepribadian muhammadiyah